Pentingnya kalibrasi untuk meningkatkan mutu hasil pengukuran yang dilakukan di berbagai bidang baik itu industri, perdagangan, hingga kesehatan. Kalibrasi sendiri adalah proses dalam memastikan bahwa alat ukur tersebut sudah akurat dan andal dalam melakukan pengukuran. Naha maka dari itu alat ukur perlu dikalibrasi di laboratorium yang terakreditasi KAN atau Komite Akreditasi Nasional. Selain itu istilah kalibrasi, ada juga istilah uji profisiensi yang mungkin baru didengar saat ini. Nah apa sih itu uji profisiensi kalibrasi? Dan apa manfaatnya? Mari kita bahas di artikel berikut ini.
Apa Yang Dimaksud Uji Profisiensi Kalibrasi?
Uji profisiensi kalibrasi merupakan suatu metode yang digunakan untuk mengevaluasi kinerja laboratorium kalibrasi dengan cara melakukan uji banding antara laboratorium yang satu dengan yang lain. Hal ini bertujuan untuk membantu laboratorium dalam menunjukkan kompetensinya kepada lembaga akreditasi atau pihak ketiga, serta memastikan bahwa hasil kalibrasi yang diberikan oleh laboratorium memiliki akurasi dan keandalan yang tinggi.
Dengan diakreditasi berdasarkan ISO/IEC 17025 oleh lembaga akreditasi, seperti KAN di Indonesia, laboratorium kalibrasi dapat memfasilitasi kerjasama dengan lembaga-lembaga lainnya, serta membantu dalam pertukaran informasi dan pengalaman dalam harmonisasi standar dan prosedur.
Mengapa Uji Profisiensi Kalibrasi Dilakukan?
Secara umum, uji profisiensi kalibrasi memiliki tujuan utama untuk memberikan jaminan mutu bagi laboratorium dalam melakukan kalibrasi alat ukur dengan cara membandingkan kinerja laboratorium dengan laboratorium kalibrasi lainnya. Dengan adanya uji profisiensi, laboratorium dapat mengetahui apakah kinerjanya sudah memenuhi standar dan memperbaiki prosedur kalibrasi jika ada ketidaksesuaian.
Uji profisiensi didesain sebagai peringatan bagi laboratorium untuk memodifikasi prosedurnya dan meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan. Istilah lain yang sering dipergunakan adalah uji banding atau interlaboratory comparison (ILC), yang melibatkan dua laboratorium atau lebih dalam melakukan pengujian atau kalibrasi dengan kondisi yang telah ditentukan sebelumnya.
Manfaat Melakukan Uji Profisiensi Kalibrasi
Adapun beberapa manfaat melakukan uji profisiensi di laboratorium kalibrasi, diantaranya:
- Menentukan dan memonitor hubungan antara kinerja laboratorium dalam pengujian tertentu.
- Mengidentifikasi masalah pada suatu laboratorium dan menginisiasi tindakan perbaikan yang diperlukan.
- Menentukan kinerja suatu metode pengujian yang lama dengan yang baru, atau perbandingkan antara metode.
- Menetapkan nilai pada bahan acuan (rm).
Kebijakan Uji Profisiensi Kalibrasi
Setiap laboratorium yang terakreditasi atau mengajukan akreditasi wajib mengikuti kebijakan dari uji profisiensi dan menyampaikan bahwa uji profisiensi yang telah diikuti merupakan bagian dari persyaratan akreditasi. Adapun beberapa kebijakan ini harus di sahkan oleh penguji, dan juga laboratorium yang melakukan kalibrasi, berikut penjelasannya:
Disahkan Laboratorium Penguji
Pengesahan oleh laboratorium penguji, minimum laboratorium tersebut sudah mengikuti satu program uji profisiensi untuk setiap bidang pengujian berdasarkan kebijakan yang berlaku.
Disahkan Laboratorium Kalibrasi
Pengesahan oleh laboratorium kalibrasi, minimum mengikuti satu program uji profisiensi untuk setiap kelompok pengukuran berdasarkan kebijakan yang berlaku.
Uji Banding Kalibrasi
Uji banding kalibrasi antar laboratorium memiliki lingkup yang lebih luas dibandingkan dengan uji profisiensi. Uji banding dapat digunakan untuk beberapa tujuan, di antaranya:
- Menentukan dan memantau kesinambungan unjuk kerja laboratorium dalam pengujian tertentu.
- Mengidentifikasi masalah dalam berbagai laboratorium dan memulai tindakan perbaikan yang diperlukan.
- Menentukan unjuk kerja dari suatu metode pengujian, baik yang lama maupun yang baru, sehingga dapat memperoleh kompatibilitas antar metode.
- Menetapkan nilai pada bahan acuan (reference materials).
Dalam hal ini, uji banding digunakan untuk memastikan konsistensi hasil pengujian antar laboratorium, memvalidasi metode pengujian, dan memperbaiki kesalahan pengujian jika diperlukan. Hal ini penting untuk memastikan bahwa hasil pengujian yang diperoleh dapat diandalkan dan akurat, serta dapat digunakan untuk tujuan yang dimaksudkan.
Kesimpulan
Dari bahasan diatas kita dapat menyimpulkan bahwa uji profisiensi ini merupakan bagian dari akreditasi laboratorium kalibrasi untuk dapat memastikan kualitas kalibrasi sesuai dengan standar yang berlaku. Uji profisiensi ini dilakukan dengan tujuan untuk menyediakan perangkat jaminan mutu bagi laboratorium dan membantu laboratorium dalam menunjukkan kompetensinya kepada lembaga akreditasi atau pihak ketiga.