Dalam melakukan proses kalibrasi, Anda perlu mengetahui langkah-langkah kalibrasi terlebih dahulu. Kalibrasi dibutuhkan menentukan nilai kebenaran konvensional pada suatu alat dan bahan ukur. Namun tak sedikit orang yang belum mengetahui bagaimana cara melakukan kalibrasi sesuai dengan metode yang berlaku. Jika Anda ingin tahu langkah-langkah kalibrasi yang benar ayo baca artikel ini sampai selesai ya.
Persiapan Kalibrasi, Mulai Dari Peralatan Hingga Metode
Langkah-langkah kalibrasi yang pertama dimulai dari persiapan yang meliputi peralatan, pelaksana, kondisi lingkungan, hingga metode kalibrasi yang digunakan. Penentuan persiapan ini penting dilakukan untuk memastikan penentuan hasil kalibrasi yang baik dan benar. Peralatan yang harus dipersiapkan ada dua jenis yakni alat standar dan alat yang akan dikalibrasi.
Alat standar yang dimaksud adalah alat yang memiliki nilai ketertelusuran dan memiliki sertifikat dari standar yang berlaku. Kemudian alat standar dan alat yang akan dikalibrasi harus dalam kondisi yang sama dengan menggunakan metode kalibrasi. Pengkondisian ini sangat penting untuk meminimalisir perbedaan hasil ukur yang juga bisa dipengaruhi lingkungan.
Setelah alat, langkah selanjutnya adalah menentukan pelaksana kalibrasi. Seorang pelaksana kalibrasi harus memahami prosedur kalibrasi yang akan dilakukan untuk menghindari kesalahan dalam pengambilan data ukur.
Seorang pelaksana kalibrasi yang dapat dipercaya umumnya adalah mereka yang memiliki pengalaman di bidang kalibrasi atau telah mengikuti kursus kalibrasi khusus. Terkadang, pelaksana kalibrasi juga harus memenuhi persyaratan pendidikan atau fisik tertentu, tergantung pada kondisi tertentu.
Persiapan ketiga yang penting adalah lingkungan kalibrasi yang harus memenuhi persyaratan metode kalibrasi. Detail lingkungan seperti suhu dan kelembaban harus diatur dengan baik, terutama untuk peralatan yang sensitif terhadap faktor lingkungan seperti getaran, suhu, kelembaban, cahaya, dan sebagainya.
Selanjutnya, metode kalibrasi harus mengacu pada standar publikasi yang diakui secara luas. Selain standar internasional, metode standar lain seperti buku teks, jurnal, buletin, dan manual peralatan juga dapat digunakan sebagai acuan.
Dari berbagai acuan tersebut, metode kalibrasi yang dipilih sebaiknya mudah dilaksanakan agar risiko kesalahan dalam pengambilan data kalibrasi dapat diminimalkan.
Proses Pelaksanaan Kalibrasi, Mulai Dari Pengamatan
Langkah kalibrasi selanjutnya adalah pelaksanaan kalibrasi mulai dari pengamatan sampai penentuan nilai ketidakpastian. Pelaksanaan kalibrasi harus dilaksanakan dengan sangat teliti bermula dari pengamatan awal, penyetelan, pengamatan fisik hasil ukur, dan penentuan nilai ketidakpastian.
Kalibrasi adalah kegiatan untuk memastikan kebenaran nilai alat, bukan untuk memperbaiki alat. Sebelum kalibrasi, alat harus dalam kondisi normal. Jika alat mengalami kerusakan atau tidak sempurna, perbaiki terlebih dahulu. Setelah itu, dilakukan penyetelan alat untuk menghindari kesalahan titik nol.
Tahap berikutnya adalah pengamatan kewajaran penunjukkan alat. Jika hasil ukur tidak wajar, perlu dicari solusinya. Kemudian dilakukan pengukuran pada titik ukur tertentu mengikuti dokumen acuan kalibrasi. Pembuatan titik ukur harus mudah dibaca oleh pengguna alat. Hasil ukur harus dicatat secara objektif, dengan format yang sesuai dengan ketentuan metode kalibrasi dan mencatat faktor yang mempengaruhi kalibrasi seperti suhu ruangan, kelembaban, cahaya, tekanan udara dan sebagainya.
Menghitung dan Menentukan Data Kalibrasi
Langkah kalibrasi selanjutnya adalah menghitung data kalibrasi sesuai dengan metode kalibrasi yang digunakan. Proses perhitungan ini akan melibatkan beberapa aktivitas seperti penentuan nilai maksimum-minimum, konversi satuan, nilai rata-rata, standar deviasi, penentuan persamaan regresi. Hasil yang muncul akan dijadikan dasar untuk membuat kesimpulan dan penentuan nilai ketidakpastian kalibrasi.
Menentukan Ketidakpastian Kalibrasi
Menentukan ketidakpastian kalibrasi ini adalah menghitung dan menentukan kesalahan dan ketidakpastian yang mungkin terjadi pada hasil kalibrasi alat. Angka ketidakpastian bisa dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti ketidakmampuan alat sehingga pengukuran bisa tidak akurat, kondisi lingkungan, metode pengukuran, dan kemampuan pelaksana kalibrasi dalam melakukan pengukuran.
Membuat Laporan Hasil Kalibrasi
Langkah-langkah kalibrasi terakhir adalah pembuatan laporan yang mengacu pada pedoman SNI 19-17025. Pembuatan laporan ini meliputi 4 tahapan yakni tahapan pembuatan konsep, pemeriksaan konsep, pengetikan konsep, dan pengesahan laporan.
Sebelum membuat laporan kalibrasi, perlu dilakukan pengonsepan berdasarkan hasil pengukuran, perhitungan data, dan penghitungan ketidakpastian. Konsep laporan perlu diperiksa untuk kesalahan identitas alat, pengambilan data, hasil penghitungan data, dan penghitungan ketidakpastian.
Setelah itu, laporan diketik dan disahkan oleh kepala laboratorium kalibrasi atau perwakilannya yang berpengalaman. Kelima langkah tersebut sangat penting dalam pelaksanaan kalibrasi untuk mendapatkan kebenaran pada alat dan bahan pengukuran, serta mempengaruhi kualitas pelaksanaan aktivitas industri.
Demikian bahasan kita kali ini tentang bagaimana langkah-langkah kalibrasi yang perlu dilakukan. Intinya untuk melakukan kalibrasi harus dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku untuk mendapatkan hasil kalibrasi yang sah dan valid. Bagaimana sudah paham? Semoga artikel ini membantu!