Fungsi kalibrasi pada umumnya adalah untuk memastikan bahwa alat atau instrumen ukur yang digunakan memberikan hasil yang akurat dan sudah sesuai dengan standar atau referensi yang diketahui baik nasional maupun internasional. Perlu diketahui bahwa kalibrasi ini merupakan suatu upaya pemeriksaan ataupun pengaturan akurasi pada suatu alat ukur dengan cara membandingkan antara alat ukur yang diuji dengan alat ukur yang sudah diketahui nilai kebenarannya.
Di sisi perusahaan, kalibrasi ini memiliki fungsi yang sangat penting misalnya berkaitan dengan produksi dengan kualitas yang memenuhi dengan standar yang berlaku hingga dapat menignkatkan reputasi perusahaan tersebut. Nah berikut ini berikut ini adalah 3 fungsi kalibrasi secara umum yang perlu diketahui.
Menjaga Tingkat Akurasi Alat Ukur Sesuai Standar
Fungsi kalibrasi yang pertama adalah menjaga keakuratan dan ketepatan pada alat ukur dengan menyesuaikan ulang parameter alat atau instrumen pengukuran dengan standar ataupun referensi yang diketahui misalnya nasional ataupun internasional. Cara mengkalibrasi yang biasa digunakan adalah dengan membandingkan nilai alat ukur yang diuji dengan nilai yang sudah diketahui ketertelusurannya dengan standar yang lebih tinggi.
Kalibrasi dilakukan karena alat ukur bisa mengalami perubahan akurasi yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti keausan alat, penggunaan yang salah, ataupun kondisi lingkungan yang tidak mendukung. Maka dari itu kalibrasi dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa alat ukur ini masih menghasilkan pengukuran yang akurat dan sesuai standar.
Dengan menjaga tingkat akurasi alat ukur sesuai dengan standar, maka perusahaan dapat memastikan bahwa hasil pengukuran yang dihasilkan oleh alat ukur tersebut sudah akurat dan dapat dipercaya. Tentu hal ini menjadi penting di berbagai sektor industri seperti laboratorium, manufaktur, dan sekotr kesehatan yang membutuhkan hasil pengukuran yang sangat akurat demi memastikan kualitas produk atau layanan yang terbaik.
Untuk Menentukan Deviasi Penyimpangan Alat Ukur
Kalibrasi juga digunakan untuk menentukan nilai deviasi atau penyimpangan alat ukur. Perlu diketahui bahwa deviasi kalibrasi adalah nilai perbedaan antara hasil pengukuran alat yang dikalibrasi dengan standar referensi yang diketahui kebenarannya. Deviasi kalibrasi bisa dihitung dengan cara membadningkan hasil pengukuran alat yang dikalibrais dengan hasil pengukuran dari nilai yang sesuai standar dan terakreditasi.
Nilai deviasi juga bisa menjadi indikator untuk menentukan seberapa akurat alat atau instrumen yang dikalibrasi dalam mengukur suatu paramater tertentu. Sehingga semakin kecil deviasinya maka semakin akurat alat tersebut dalam mengukur suatu parameter. Maka dari itu deviasi ini sebaiknya dijaga seminimal mungkin agar pengukuran dari alat tersebut mendekati standar yang ditetapkan dan tidak terjadi kesalahan dalam pengukuran.
Menjamin Hasil Pengukuran Sesuai
Ya fungsi kalibrasi dalam menjamin hasil pengukuran yang seusai dengan standar yang ditetapkan sangatlah penting dilakukan. Melalui proses kalibrasi, perusahaan dapat memastikan bahwa alat yang digunakan untuk mengukursudah memenuhi persyaratan regulasi yang ditetapkan pada badan pengawas industri ataupun pemerintah.
Maka dengan proses kalibrasi, perusahaan dapat terbantu dalam memastikan produk dan layanannya sudah memenuhi regulasi dan standar yang ditetapkan. Tentunya semua itu dilakukan untuk mencapai tujuan kalibrasi. Dengan mencapai tujuan dilakukan kalibrasi, sudah tentu alat ukur akan kembali seperti sedia kala dengan fungsi dan pengukuran yang terbaik.